Analisis Kritis Epistemologi Muhammad Taqi Mishbah Yazdi: Terhadap Objektivisme Immanuel Kant.
Keywords:
Nomena, Fenomena, Ma’qulat, Eksistensial, KuiditasAbstract
Abstract
This article is philosophical riview of Muhammad Taqi Mishbah Yazdi’s thought regarding the principles of epistemology which intend to criticize restrictions of Immanuel Kant knowladge. In Immanuel Kant’s thought that human being are only able to know at the level of phenomena by using a priori categories. Certainly, the implication of this view is rejection of metaphysics. Immanuel Kant’s mistake for Muhammad Taqi Mishbah Yazdi because he can’t distinguish between concept and reality. This study uses descriptive – analysis method, which relies on liblary research and prioritizies philosophical and theoretical preparation, with the main reference sources being books by Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, al-Manhaj al-Jadīd fīī Ta’lîm al-Falsafah. According to Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, when we want to know the reality must look at from the side of existence (wujūd) and quiddity (māhiyah). Subject knowledge with objek is not intersubjektif deal whereas reality as it is not turned away from reality, even though there are limitions to the subject in knowing the object, this is objectivity it self.
Abstrak
Tulisan ini merupakan tinjauan filosofis pemikiran Muhammad Taqi Mishbah Yazdi mengenai prinsip epistemologi yang bertujuan untuk mengkritik batasan-batasan pengetahuan Immanuel Kant. Dalam pemikiran Immanuel Kant bahwa manusia hanya mampu mengetahui pada tataran fenomena dengan menggunakan kategori-kategori a priori. Tentu saja implikasi dari pandangan tersebut adalah penolakkan terhadap metafisika. Adanya kekeliruan Immanuel Kant bagi Muhammad Taqi Mishbah Yazdi karena tidak dapat membedakan antara konsep dan realitas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis, yang bertumpu pada penelitian kepustakaan dan lebih mengutamakan olahan filosofis dan teoritis, dengan sumber refrensi utama buku-buku karya Muhammad Taqi Mishbah Yazdi terutama al-Manhaj al-Jadīd fīī Ta’lîm al-Falsafah. Menurut Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, ketika ingin mengetahui realitas kita harus melihat dari sisi eksitensi (wujūd) dan kuiditas (māhiyah). Pengetahuan subjek terhadap objek bukanlah kesepekatan intersubjketif melainkan realitas sebagaimana adanya dan tidak dipalingkan dari kenyataan, walaupun terdapat keterbatsan subjek dalam mengetahui objek, akan tetapi hal tersebut merupakan objektivitas itu sendiri.